aktifitas belajar

aktifitas belajar

aktifitas belajar

aktifitas belajar

Senin, 16 Juni 2014

Dasar Konsep Pendekatan Sistem



DASAR KONSEP PENDEKATAN SISTEM

oleh : Yohana Evi, Agus Hadi U., Sutarto*

1.      Definisi Sistem
Sebuah sistem merupakan sebuah pengaturan yang keseluruhannya telah kompleks atau terorganisir dan menjadi satu-kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan dari sub-sistemnya. Sistem terdiri dari sebuah himpunan atau kombinasi dari hal-hal yang membentuknya atau dikenal dengan istilah sub-sistem (elemen-elemen yang membentuknya), lalu elemen-elemen tersebut menjadi kompleks dan menjadi satu-kesatuan yang utuh. Di definisi lain sistem itu sendiri jika ditinjau dari makna kata merupakan suatu rencana, metode, teratur/berurutan, dan terorganisir.  Kebalikan dari sebuah sistem adalah semerawut atau tidak terorganisir serta elemen-elemennya tidak saling berhubungan timbal-balik.
Konsep dasar sistem dapat ditarik dari pola interaksi/saling ber-hubungannya antara elemen-elemen yang membentuknya dengan keselurhan sistem yang telah jadi atau terorganisir dan kompleks. Sebagai contoh: tubuh kita merupakan sebuah sistem organ yang telah jadi/komplek/terorganisir, yang di mana sistem organ tersebut bisa dipilah-pilah lagi menjadi sub-sistem atau elemen-elemen yang membentuknya, seperti sistem sirkulasi darah, sistem pernafasan, sistem saraf, dan lain-lain. Sadar atau tidak sadar sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari pun kita telah masuk kedalam sebuah sistem. Seperti sistem transportasi, sistem ekonomi, sistem komunikasi, dan lain-lain. Sedikit renungan agar saudara paham apa itu sistem, coba ajukan pada diri sendiri pernahkah saya menciptakan sebuah sistem ataukah saya telah memasuki sebuah sistem secara sadar ataupun tidak sadar?
Sistem itu bisa diciptakan dengan cara mempelajari ataupun menemukan urutan-urutan-nya (elemen-elemen yang membangunya dan saling berhubungan timba-balik). Jika kita ingin membangun sebuah sistem jaringan komputer maka kita memerlukan elemen-elemen lainnya yang saling membentuk dan membangun, seperti sub-sistem-nya adalah pengaturan modem, internet service provider, dan bila perlu CPU atau procesornya bisa di pilah-pilah lagi menjadi unit sub-sistem yang lebih kecil. Jadi dasar konsep pendekatan sistem bisa kita lihat dari pola interaksi/saling berhubungannya antara sub-sistem ke sistem-nya ataupun bisa juga sebaliknya dari sistem ke sub-sistem-nya. Lebih lanjut, sistem yang sudah jadi sekarang, bisa menjadi sebuah sub-sistem untuk membuat atau menemukan sistem yang lebih kompleks lagi. Pendekatan sistem dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang sistem dengan sub-sistem-nya yang ada sekarang dan bersama-sama nanti bisa menjadi sebuah sistem yang lebih kompleks lagi.
2.      Teori Umum Tentang Sistem
Merupakan suatu pengembangan sistem yang menggambarkan ataupun menjelaskan dari hubungan-hubungan antar-sistem yang ada sekarang untuk keperluan kajian ilmiah. Lebih jelas Buckley menerangkan: keseluruhan fungsi (sub-sistem) yang mana fungsi-fungsi tersebut saling berhubungan dan ketergantungan dan menjadi satu kesatuan yang utuh disebut dengan sebuah sistem. Dan metode atau model yang mana bertujuan untuk menemukan bagaimana fungsi ini bisa menjadi lebih baik lagi dan kompleks dalam ruang lingkup yang lebih luas disebut dengan teori sistem yang lebih umum. Teori umum tentang sistem lebih melihat kepada bermacam-macam metode displin ilmu daripada hanya melihat atau membahas sub-sistemnya saja. Salah satu faktor utama untuk membuat model teori umum tentang sistem adalah dengan memanfaatkan disiplin ilmu atau bidang keilmuwan yang lain.
Di akhir abad ke 20, banyak terjadi konflik untuk memperluas suatu sistem keilmuwan. Contohnya: ketika ingin mendalami ilmu nuklir, hal ini tidak akan terlepas dari mempelajari sistem keilmuwan yang lainnya seperti: ilmu fisika, ilmu kima, ilmu bologi, ilmu ekonomi dan lain-lain. Penyebab konflik tersebut adalah perbedaan komunikasi di masing-masing bidang keilmuwan tersebut. Tiap-tiap disiplin ilmu mempunyai bahasa komunikasi yang berbeda-beda dan pendirian yang berbeda-beda pula, serta hanya dapat dimengerti oleh bidang keilmuwan itu sendiri. Sebagai contoh: Untuk memperbaiki sistem APBN. Pemerintah Indonesia memutuskan meninjau ulang sistem transportasi yaitu salah satu sub-sistemnya BBM-nya. Dan selanjutnya pemerintah Indonesia tidak hanya meninjau dari sistem tersebut tetapi juga harus meninjau dari sistem lingkungan hidup, budaya & sosial salah satunya melalui sub-sistem DPR. Untuk membuat kesepakatan yang tidak merugikan di salah satu sistem-sistem yang lain, maka diperlukan komunikasi yang baik dan menyatukan tujuan bersama.
 Jadi, teori umum tentang sistem adalah yang membahas keterkaitan sistem dengan sistem lain, dengan sistem yang lainnya lagi, dan seterusnya. Sedangkan teori sistem adalah membahas keterkaitan antara sub-sistem dengan sistemnya saja. Di dalam dunia penelitian, peneliti biasanya menggunakan teori sistem yang lebih umum daripada hanya menelaah sub-sistem dengan sistemnya saja. Contoh, sejarahwan pasti menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menjelaskan atau menggambarkan sistem peradaban manusia di zaman itu, berbagai disiplin ilmu tersebut misal bisa jadi dilihat dari ilmu sosiologi, antropologi, biochemistry, geologi, dan lain sebagainya. Teori sistem yang lebih umum memberikan kemudahan bagi peneliti untuk menemukan atau memaksimalkan sistem yang ia cari atau bisa memperbaiki sistem yang sudah ada untuk keperluan kajian ilmiah. Karena inti dari teori umum tentang sistem adalah tidak selamnya sistem tersebut bagus permanen sepanjang masa, adakalanya harus diperbaiki dan di update untuk kehidupan sekarang yang lebih baik dengan cara menelaah atau mengkaitkan dengan sistem-sistem yang lain.
3.      Teori Sistem dan Organisasinya

Salah satu aspek penting dari teori umum tentang sistem adalah perbedaan antara sistem terbuka dengan sistem tertutup. Contoh sistem terbuka adalah makhluk hidup yang mana memang sudah mutlak menjadi sebuah sistem yang sempurna tidak ada kekurangan dan kelemahan. Mengapa makhluk hidup/manusia disebut sistem yang terbuka karena manusia bisa mempertahankan sistemnya sendiri secara otomatis tidak memerlukan ketergantungan dan saling mengadaptasi.  Tidak hanya bisa mempertahankan sub-sistemnya sendiri, tetapi manusia juga bisa beradaptasi dengan mudah ke sistem-sistem lain. Seperti sistem ekonomi, sistem tranportasi, sistem komunikasi, sistem organisasi-bisnis, dan lain-lain. Inti dari sistem yang bersifat terbuka adalah “Dynamic Equilibrium” keseimbangan yang dinamis dan terbuka untuk segala perubahan.
Contoh sistem yang tertutup adalah sistem atau model-model hasil ciptaan atau karya manusia seperti sebuah sistem organisasi-bisnis yang mana sistem tersebut perlu dukungan dari organisasi yang paling bawah dahulu lalu ke atas. Di dalam sebuah organisasi-bisnis terdapat organisasi yang paling bawah atau mendasar adalah pekerja, pelanggan, pemasok, pesaing, dan dukungan lingkungan. Jika salah satu sistem tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya maka sistem-sistem yang lebih tinggi diatasnya juga akan terganggu. Inti dari sistem yang bersifat tertutup adalah “Dynamic Interplay” keseimbangan dapat diraih jika masing-masing sistem menjalankan perannya dengan baik dan bersifat tertutup dari sistem lain, jika sistem tersebut tidak sesuai atau bisa menghambat kinerja sistem yang sudah ada.
Analogi sistem dan organisasinya dapat dilihat dari sub-sistem manusia itu sendiri, contoh sistem pencernaan, jika manusia lapar maka lambungnya harus disi makanan, ketika terjadi pencernaan makanan maka hasil sari-sari makanan tersebut dialirkan melalui sistem sirkulasi darah untuk menghasilkan tenaga. Selain didistribusikan ke organ tubuh sari-sari makanan juga akan dikirim ke sistem saraf/otak untuk berpikir dan untuk merasakan lapar/kenyang tersebut. Dalam hal ini otak merupkan yang paling tinggi kedudukannya di organisasi sistem terbuka tersebut. Sistem tertutup (Organisasi-bisnis seperti contoh diatas) kedudukan organisasnya yang paling tinggi terletak di manajemen-nya.
Sistem dan organisasinya dapat membantu peneliti untuk mengintegrasikan sebuah keputusan yang akan diambil. Dengan mempelajari sistem dan organisasinya akan memberikan manfaat dalam menganalisis suatu masalah dan bijak dalam mengambil suatu keputusan. Mempelajari organisasi dari sebuah sistem dapat dilihat dari sub-sistemnya sendiri, keadaan sekitar atau lingkungan, dan informasi-informasi baru yang mendukung atau menopang sistem dan organisasi tersebut. 

4.      Konsep Sistem dan Managemen-nya

Dari pembahasan bab sebelumnya jika ada sistem beserta organisasinya maka diperlukan managemen sebagai organisasi tertinggi untuk mengkoordinasikan diantara banyak sub-sistem yang ada agar proses atau kegiatan tersebut terkontrol dan tujuan-nya pun dapat tercapai. Manager di dalam sebuah organisasi suatu sistem sangat dibutuhkan untuk mengubah sumber daya yang ada (bisa jadi manusia, perawatan mesin, dan pengelolaan uang) menjadi sesuatu yang lebih berdaya guna dan sesuai dengan tujuan.
Managemen adalah proses mengkoordinasikan atau mengelompokkan sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang lebih berdaya guna agar tujuan dari sistem tersebut dapat tercapai. Managemen di dalam sebuah organisasi sistem juga terlibat dalam pengontrolan organisasi, pemikiran strategi-strategi untuk ke depan, mengatur kegiatan operasional, dan juga peka terhadap lingkungan atau perubahan alam sekitarnya. Managemen yang bagus adalah seorang manager yang bisa menghubungkan organisasi-organisasinya (sub-sistemnya) sesuai tujuan dan perannya masing-masing. Dalam skala organisasi yang kecil segala aspek pengelolaan (manager) biasanya dilakukan oleh 1 individu saja cukup, tetapi dalam skala organisasi yang besar dibutuhkan banyak manager-manager untuk melakukan pengelolaan tersebut.
Seperti yang digambarkan oleh Simon dalam figure 1-1 hal:17. Bagan tersebut menjelaskan tugas-tugas seorang manager dilihat dari strategi-strategi yang berhubungan langsung dengan lingkungan, bagaimana mengkoordinasikannya dan sampai pada tahap pengaturan operasionalnya.
5.      Pendekatan Sistem

Konsep dasar pendekatan sistem mengandung artian sebagai sebuah fasilitator untuk memahami/mempelajari/menguraikan suatu sistem yang rumit. Ada tiga aspek dalam melakukan suatu pendekatan terhadap sistem, yaitu: filosofi dari sistem tersebut, metode atau teknik yang akan dipakai, dan sistem managemen-nya bagaimana?
Melakukan pendekatan sistem hendaklah dimulai dengan pengertian sistem secara umum, yang dalam artian tidak membicarakan antara sub-sistem dengan sistemnya saja tetapi juga merujuk pada sistem-sistem yang lain. Seperti terlihat pada bagan 1-2 Hal 19. Bagan tersebut dimulai dengan pengertian sistem secara umum, yang didalamnya terdapat 3 lingkaran saling berhubungan membentuk diagram venn, yaitu: sistem filosofi, sistem managemen, dan sistem analisis. Ketiga aspek ini wajib ditelaah untuk bisa melakukan pendekatan atau mendalami suatu sistem tersebut.
Sistem filosofi “A way of Thinking” adalah bagaimana caranya kita harus memahami sistem tersebut sedetail-detailnya baik itu dilihat dari segi fenomena-fenomena yang terjadi dan komponen-kompone-nya yang saling berhubungan. Untuk tahap ini bisa menjadi suatu tugas seorang manager atau pengelola sebagai strategi awal untuk melakukan suatu pendekatan sistem.
Sistem analisis adalah metode atau teknik yang akan digunakan untuk memecahkan masalah atau hasil yang ingin dicapai. Termasuk di dalamnya mengidentifikasi variable-variabel, pokok permasalahannya, dan solusi-solusi yang memungkinkan. Biasanya sistem analisis berbentuk kuantitatif atau perhitungan-perhitungan yang banyak berkaitan dengan sistem yang bersifat tertutup.
Sistem managemen sebagai unit pelaksana untuk mengkoordinasikan segala hal yang berkaitan dengan sistem dan sub-sistemnya.
6.      Kesimpulan
a.       Sebuah sistem merupakan sebuah pengaturan yang keseluruhannya telah kompleks atau terorganisir dan menjadi satu-kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan dari sub-sistemnya.
b.      Pengertian sistem yang lebih luas biasa dipakai oleh kalangan peniliti untuk menemukan keterkaitan antar-sistem untuk keperluan kajian ilmiah.
c.       Pengertian sistem yang lebih luas meliputi dua aspek yaitu sistem yang bersifat terbuka dan sistem yang bersifat tertutp. Sistem yang bersifat terbuka terdapat di makhluk hidup, dan sistem yang bersifat tertutp bisa ditemui di sistem buatan manusia, yaitu: sistem organisasi-bisnis.
d.      Pendekatan sistem mengandung artian sebagai sebuah fasilitator untuk memahami/mempelajari/menguraikan suatu sistem yang rumit. Ada tiga aspek dalam melakukan suatu pendekatan terhadap sistem, yaitu: filosofi, metode dan managemen-nya.

Referensi
            Jhonson, A. Richard, Kast E. Freemont, & Rosenzweig E. James: The theory and management of systems. Third Edition: International Student Edition. McGRAW-Hill KOGAKUSHA, Ltd.

*Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Teknologi Pendidikan UNS angkatan 2013

0 komentar:

Posting Komentar